Hal ini sendiri didukung oleh fakta yan dikeluarkan oleh F-Secure. Dalam sebuah laporannya , F-Secure pernah menganggap Android sebagai sarangnya perangkat lunak jahat.
Disebutkan, sekitar 79% perangkat Android sangat rentan terhadap serangan malware. Padahal, perangkat Android sendiri merupakan yang paling banyak beredar di masyarakat.
Jadi, bisa dibayangkan sebenarnya berapa banyak Android yang 'sakit' hingga saat ini.
Selain itu, jenis serangannya pun tidak hanya satu atau dua macam. Tercatat sedikitnya ada sekitar 32 macam malware yang kerap keluar-masuk OS smartphone berlisensi terbuka ini.
Sepertinya hal ini yang menjadi perhatian sendiri bagi Samsung. Terlebih, mereka sangat menggantungkan sekali kehidupan jajaran perangkat pintarnya dari Android.
Oleh karenanya, Knox pun menjadi jawaban. Meskipun hanya tersedia di Galaxy S4 saja, hal ini setidaknya sudah dilakukan untuk menghindarkan para pengguna Samsung dari bahaya-bahaya yang siap mengancam ini.
Bisa dibayangkan pula jika Samsung tak membuat fitur ini. Bisnis smartphone mereka pun bisa kolaps jika nantinya ada yang jahil dengan menyerang smartphone Android dari Samsung.
Knox sendiri merupakan sistem keamanan berlapis untuk Android. Knox berfungsi sebagai pemisah dan pemberi keamanan pada seluruh penyimpanan, aplikasi, serta data-data pribadi penggunanya.
0 comments:
Post a Comment